Mekanisme Pemilihan Pemimpin Pada Masa Rasullullah SAW

Merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa diragukan lagi, bahwasanya sepanjang hidup di Madinah Nabi Muhammad SAW telah ditugaskan dan ditunjuk oleh Allah SWT  untuk memimpin umat dan melaksanakan pemerintahannya   dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab terhadap amanat yang sedang diembannya. Dengan diutusnya Muhammad ke alam dunia ini sebagai pembawa kebenaran untuk  menyempurnakan akhlaq manusia seluruhnya.
Nabi Muhammad SAW telah menunaikan kerasullannya yang telah Allah SWT khususkan kepada Muhammad dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian sudah dengan jelas bahwa ukuran Muhammad sebagai seorang tokoh negara maupun ahli siasat yang baik serta kepemimpinan yang bijak yang ada pada dirinya dan agar menjadi penerang bagi penuntut kebenaran pribadinya yang memuat segala kebaikan.
Adapun cara pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin umat  itu sudah ditetapkan oleh Allah SWT dan langsung diangkat oleh Allah SWT untuk menjadi pemimpin umat di muka bumi. Selama Kepemimpinan Muhammad dalam membawa Umatnya kejalan yang benar sekaligus  sebagai Rasulullah yang mempunyai tugas untuk menyempurnakan akhlaq yang baik umatnya, Rasulullah dalam memecahkan suatu persoalan selalu menggunakan keahliannya yang luar biasa dan mudah  sehingga tidak ada yang menentangnya. Meskipun umatnya pada awal dakwahnya suka bertengkar, bodoh, liar  dan pembangkang namun beliau terus saja  menyampaikan risalah kepada mereka walaupun itu tugas yang  sangat berat baginya. Beliau merubah suatu komunitas yang asalnya kacau dan bodoh serta tidak ada kebahagiaan menjadi komunitas yang rukun, damai, bahagia, berpengetahuan dan berakhlaq baik.
Mengutip kata-kata Imam Ali bin Abi Thalib ketika memberikan sifat-sifat tauladan dari Muhammad SAW, Sesungguhnya Muhammad SAW adalah Manusia yang paling pemurah hatinya, pemaaf, paling berani, kata-katanya paling jujur, suka menepati janji, paling baik pergaulannya, orang yang baru dikenalnya oleh muhammad merasa takut  dan orang yang bergaul dengan Muhammad sudah barang tentu akan mencintai akan sifat-sifat dan akhlaqnya yang terpuji.
Adapun sifat yang terpuji yang paling menonjol dalam diri Rasulullah SAW selain Beliau jujur, adil dan bijaksana dalam segala bidang. Beliau juga mempunyai sifat keberanian yang tinggi yang merupakan keturunan, fitrah dan pendidikan langsung dari Allah SWT. Adapun bentuk keberanian Rasulullah SAW tersimpul dalam keberanian menentukan sikap dan pendapat serta keberanian dalam peperangan, Salah satu dari bentuk keberanian dalam menentukan sikap dan mengeluarkan pendapat, Beliau dipilih menjadi Khalifah adalah untuk melaksanakan risalah yang menjadi amanatnya, Beliau tetap menyampaikan risalahnya dengan hati yang tabah dengan tanpa mengenal rasa takut sedikit pun dan tanpa ada rasa putus asa dan juga kecemburuan kepada umatnya yang berbuat ingkar tidak dapat dirubah sebagai tanggung jawab dan tugasnya. Selanjutnya bentuk dari keberanian dari seorang pemimpin umat adalah keberanian dalam peperangan, ini terlihat lewat dalam diri Muhammad dalam peperangan sejak masa mudanya yaitu ketika Muhammad berusia 14 atau 15 tahun, Dari mulai perang Badar sampai perang Uhud  secara langsung Beliau sendiri yang menjadi pemimpinnya.

Referensi:
-Abdurrahman 'Azzam, 1992. Keagungan Nabi Muhammad Saw, cet: ke-2. Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya.
-Ahmad Muhammad al-Khufi, 1995. Akhlaq Nabi Muhammad Keluhuran dan Kemuliaannya, Alih Bahasa oleh Masdar Helmi, cet. ke-3. Bandung:Gema Risalah Press.
-M.Fethullah Gulen, 2002. Versi Tauladan Kehidupan Rasulullah Muhammad SAW, Sebuah Pengantar oleh: Azyumardi Azra, cet: ke- 1. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Sarana Belajar Hukum Islam dan Hukum Positif

0 Response to "Mekanisme Pemilihan Pemimpin Pada Masa Rasullullah SAW"

Post a Comment

Terimah Kasih Telah Berkunjung Ke blog yang sederhana ini, tinggalkan jejak anda di salah satu kolom komentar artikel blog ini! jangan memasang link aktif!