Berapa Kali Menjenguk Orang Sakit
Berapa Kali Menjenguk
Orang Sakit
Apabila menjenguk
orang sakit itu wajib atau sunnah bagi keluarganya,
tetangganya, dan teman-temannya, maka sebaiknya berapa
kalikah hal itu dilakukan? Dan berapa lama
waktu menjenguk itu?
Dalam hal ini, saya yakin
bahwa hal itu diserahkan kepada kebiasaan,
kondisi penjenguk, kondisi si sakit, dan seberapa jauhnya hubungan yang
bersangkutan dengan si sakit.
Orang yang lama jatuh sakit, maka
dia dijenguk dari waktu ke waktu, dalam hal ini tidak terdapat
batas waktu yang tertentu.
Sebagian ulama
mengatakan, "Hendaknya menjenguk orang sakit itu dilakukan secara
berkala, jangan setiap hari, kecuali bagi yang sudah terbiasa."
Sebagian lagi mengatakan, "Seminggu sekali."
Imam Nawawi mengomentari hal ini
sebagai berikut: "Ini bagi
orang lain. Adapun bagi kerabat si sakit atau teman-temannya dan lainnya, yang
kedatangannya menenangkan dan menggembirakan hati si sakit, atau menjadikan si
sakit rindu kepadanya jika tidak melihatnya setiap hari, maka hendaklah orang
itu selalu menjenguknya asalkan tidak dilarang, atau ia tahu bahwa si sakit sudah
tidak menyukai hal itu. Selain itu, tidak disukai duduk berlama-lama
ketika menjenguk orang sakit, karena hal demikian dapat
menyebabkan si sakit merasa jenuh, merasa repot, dan merasa
kurang bebas untuk berbuat sesuatu."
Namun begitu, hal
ini tidak berlaku bagi setiap pengunjung, karena ada kalanya si
sakit menyukai orang-orang tertentu untuk berlama-lama
berada di sisinya khususnya bagi orang yang telah lama
sakit dan kunjungan orang tersebut
menyenangkan dan meringankannya, apalagi jika si sakit
itu sendiri yang memintanya.
Al-Hafizh berkata, "Adab
menjenguk orang sakit ada sepuluh, di antaranya ada yang tidak khusus untuk
menjenguk orang sakit;
1. Jangan meminta izin masuk dari
depan pintu (tengah-tengah).
2. Jangan mengetuk pintu terlalu
pelan.
3. Jangan menyebutkan identitas
diri secara tidak jelas, misalnya dengan mengatakan "saya," tanpa
menyebut namanya.
4. Jangan berkunjung pada waktu
yang tidak layak untuk berkunjung, seperti pada waktu si sakit minum obat, atau
waktu mengganti pembalut luka, waktu tidur, atau waktu istirahat.
5. Jangan terlalu lama (kecuali
bagi orang yang mempunyai hubungan khusus dengan si sakit seperti yang saya
sebutkan di atas).
6. Menundukkan pandangan (apabila
di tempat itu terdapat wanita yang bukan mahramnya).
7. Jangan banyak bertanya, dan
hendaklah menampakkan rasa belas kasihan.
8. Mendoakannya dengan ikhlas.
9. Menimbulkan optimisme kepada si
sakit.
10. Menganjurkannya berlaku sabar,
karena sabar itu besar pahalanya, dan melarangnya berkeluh kesah, karena berkeluh-kesah
itu dosa."
Cara menjenguk
orang sakit yang jauh tempatnya yang memang mempunyai
hak untuk dijenguk ialah dengan menanyakan
keadaannya melalui telepon, bagi orang yang punya
pesawat telepon, maupun lewat telegram atau surat. Lebih-lebih jika si sakit
baru saja menjalani operasi dengan selamat.
Saya masih ingat ketika
saya ditakdirkan menjalani operasi tulang rawan
di Bonn, Jerman, pada musim panas tahun 1985, dan ketika saya melewati
masa perawatan sebagaimana biasanya, betapa telepon
selalu berdering dari saudara-saudara di Dauhah, Kairo,
Eropa, dan Amerika, yang menanyakan keadaan saya
dan mendoakan saya. Hal ini ternyata mempunyai pengaruh yang
baik dalam hati saya, meringankan
penderitaan, dan mempercepat kesembuhan.
Oleh: Dr. Yusuf Al-Qardhawi
0 Response to "Berapa Kali Menjenguk Orang Sakit"
Post a Comment
Terimah Kasih Telah Berkunjung Ke blog yang sederhana ini, tinggalkan jejak anda di salah satu kolom komentar artikel blog ini! jangan memasang link aktif!