Mencampur Uang Pribadi Dengan Uang Kas

Mencampur Uang Pribadi Dengan Uang Kas
Mencampur Uang Pribadi Dengan Uang Kas
Deskripsi masalah:
Seorang bendahara bermaksud mengembangkan uang kas, karena diliputi untuk kebagian hasil atau laba, maka dia mencampurkan uang pribadinya sebagai tambahan modal.

Pertanyaan:
a. Bolehkah mencampur uang pribadi pada uang kas dengan latarbelakang dimaksud?
b. Untung rugi dari pengembangan tersebut apakah diprosentase?
(PP. Al  Is'af Guluk Guluk Sumenep)

Jawaban a:
Boleh mencampur uang tersebut bila:
1. Mendapat izin dari ketua.
2. Uang tersebut tidak diperlukan kepentingan organisasi
3. Ada kemashlahatan yang kembali pada organisasi
4. Memenuhi syarat Syirkah.

Pengambilan ibarat:
1. Al Adab An- Nabawi Hal. 96
2. Bughyatul Mustarsyidin Hal. 174

1-وفى الأدب النبوي للشيخ محمد عبد العزيز الخولي ما نصه :
أولى الأمر هم الذين وكل اليهم القيام بالشؤون العامة والمصالح المهمة ويدخل فيهم كل من ولي أمرا من أمور المسلمين من ملك أو وزير ورئيس ومدير ومأمور وعمدة وقاض ونائب وضابط وجندي .

2-وفى بغية المسترشدين للسيد عبد الرحمن بن محمد بن حسين بن عمر ما نصه :
{مسئلة ب} وظيفة الولي فيما تولى فيه حفظه وتعهده والتصرف فيه بالغبطة والمصلحة وصرفه في مصارفه هذا من حيث الإجمال أما من حيث التفصيل فقد يختلف الحكم ببعض فروع مسائل الأولياء –الى أن قال – وتجوز بل تجب عليه المعاوضة فى ملك المسجد ان رأى المصلحة .

Jawaban b:
1. Bila mendapat izin dari ketua, maka untung rugi diprosentase.
2. Bila tidak mendapat izin dari ketua, maka hukumnya Ghoshob. Adapun Masalah untung adalah milik organisasi menurut Qoul Qodim dan milik Ghosib (Bendahara –Red) menurut Qoul Jadid. Adapun rugi menjadi tanggung jawab bendahara.

Pengambilan ibarat:
1. I’anatut Tholibin Juz III  Hal. 106
2. Al Majmu’ Juz XIV  Hal. 248

1-وفى إعانة الطالبين للعلامة أبى بكر السيد البكرى بن محمد شطا الدمياطى ما نصه :
والربح والخسران بقدر المالين فإن شرطا خلافه فسد العقد فلكل على الآخر أجرة عمله له ونفذ التصرف منهما مع ذلك للإذن .

2-وفى المجموع للإمام زكريا محى الدين بن شرف النووى  ما نصه :
لو غصب دراهم فاشترى سلعة فى الذمة ونقّد الدراهم فى ثمنها وربح ففى الربح قولان قال فى القديم هو للمغصوب منه لأنه نماء ملكه فصار كالثمرة والولد فعلى هذا يضمنه الغاصب اذا تلف فى يده كالثمرة والولد وقال فى الجديد هو للغاصب لأنه بذل ماله فكان له .

Sumber:
Hasil Keputusan Musyawaroh Masail Diniyyah Pondok Pesantren “ MUS “ Sarang Rembang. Tanggal 24-25 Nopember 1996 M / 1417 H

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Sarana Belajar Hukum Islam dan Hukum Positif

0 Response to "Mencampur Uang Pribadi Dengan Uang Kas"

Post a Comment

Terimah Kasih Telah Berkunjung Ke blog yang sederhana ini, tinggalkan jejak anda di salah satu kolom komentar artikel blog ini! jangan memasang link aktif!