Manusia Membutuhkan Tegaknya Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Manusia
benar-benar sangat membutuhkan tegaknya amar ma'ruf nahi munkar, bahkan dengan
porsi yang lebih dibandingkan masa-masa sebelumnya. Benar bahwa masa kenabian
telah berakhir dengan diutusnya Rasulullah Muhammad shallahu alaihi wassalam.
Namun, pintu amar ma'ruf nahi munkar tidak serta merta tertutup rapat bersamaan
dengan berpulangnya beliau ke haribaan AllahAzza Wa Jalla.
Seperti
sekarang ini, begitu banyak orang berkubang dalam lumpur kekafiran,
kemaksiatan, dosa, dan durhaka terhadap Allah Ta'ala, bahkan lebih buruk
lagi kondisi sekarang dibanding di masa lalu. Kehidupan sekarang lebih buruk
dibandingkan masa jahiliyah di masa para nabi dan rasul mendakwahkan agama
Allah ini. Kerusakan yang terjadi sekarang tidak dapat dipadankan dengan masa
jahiliyah yang lalu. Karena tingkat kerusakan sudah sangat luar biasa.
Dewasa ini,
para da'i harus mempunyai kesanggupan dan kemampuan serta keikhlasan yang
khusus untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, seperti yang pernah dimiliki
para Nabi dahulu. Kesanggupan memikul beban dakwah dan menyebarkan al-haq,
tidak akan pernah akan kekurangan objek dakwah, karena manusia sekarang sudah
begitu pekatnya dalam kehidupan jahiliyah. Manusia modern tingkat
kejahiliyahannya sudah sangat melampaui batas. Bukan hanya sekadar mengingkari
ajaran Allah Rabbul Alamin, tetapi sudah dengan terang-terangan melakukan
penistaan dan pelecehan terhadap aturan dan hukum yang diturukan oleh Allah Rabbul
Alamin.
Dosa-dosa yang
dilakukan manusia telah menyebabkan qalbu menjadi pekat, dan manusia tidak
berdaya keluar dari perbuatan dosa dan maksiat. Kaena mereka sudah menjadi
tawanan syetan, dan terus melakukan kerusakan dan kesesatan yang sangat merusak
dan menghancurkan kehidupan ini. Sanubari mereka tidak sanggup lagi merasakan
penyesalan atas dosa-dosa yang telah mereka lakukan.
Kualitas
manusia dewasa ini laksana benda-benda mati yang tidak bernyawa, dan tidak
mempunyai rasa rindu maupun cinta kepada Allah Azza Wa Jalla. Hati merek
telah membatu, keras, tak dapat lagi disentuh oleh hidayah. Mereka telah
menjadi budak nafsu angkara murka mereka, dan menjadi hamba setan yang setia.
Mayoritas
manusia di abad ini senantiasa berkubang dalam lumpur dosa, sehingga manakala
dosa-dosa mereka diperlihatkan dihadapan kita, maka kita termasuk orang-orang
yang sudah tidak sanggup melihat begitu besarnya dosa yang ada.
Kualitas
manusia di abad ke 21 ini, seperti manusia yang tidak lagi memiliki jiwa dan
ruhani. Sebab, qalbu mereka telah tersesat dari jalan kebenaran. Tetapi,
bagaimanapun juga kita masih mendengar sabda Rasulullah shallahu alaihi
wassalam, dan sebagian dapat mengamalkannya. Karena itu, kita wajib bersyukur
kepada Allah Rabbul Alamin Yang Maha Pengasih atas kasih sayang-Nya yang luar
biasa. Di tengah-tengah pekatnya kehidupan jahiliyah ini, masih mendengar
kebenaran yang datang jauh dari kehidupan yang gelap ini.
Sa'di al
Syirazi pernah mengatakan dalam rangkaian kalimatnya:
"Sedahsyat
apakah malapetaka yang telah menimpa manusia di alam dunia, berupa
hantaman badai serta gelombang. Semua itu tidak akan terlalu
berpengaruh, jika yang menjadi juru mudi di atas gelombang tersebut adalah
Nabi Nuh as".
Pada masa
sekarang ini kita laksana berada di atas perahu kesalamatan yang dikemudikan
oleh Rasulullah shallahu alaihi wassalam, para da'i, dan orang-orang
mukhilisin, yang senantiasa menyeru kebenaran, sembari menegaskan, bahwa tidak
akan ada yang selamat dari dahysatnya gelombang yang mematikan ini, kecuali
mereka yang ikut bergabung ke dalam perahu ini. Apakah mereka tidak mau ikut
bersama kami?
Mari kita
renungkan bersama salah satu dari firman AllahAzza Wa Jalla yang
memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk menegakkan amar ma'ruf nahi
munkar:
"Dan
hendaklah ada di antara kalian sekelompok orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah
orang-orang yang beruntung." (QS. Ali-Imran [3] : 104)
Maksud firman
Allah Ta'ala itu, hendaknya ada sebagian orang dari orang-orang yang
beriman yang senantiasa menegakkan amar ma'ruf dan nahi munkar, agar umat
menusia tidak tenggelam dalam dosa, maksiat, kesesatan serta durhaka kepad
Allah Rabbul Alamin. Betapa nasib manusia hari ini, jika tidak ada lagi
yang menyeru kepada nahi munkar? Manusia akan musnah. Manusia akan hancur.
Seperti umat-umat terdahulu, yang dihancurkan oleh AllahRabbul Alamin, karena
mereka telah masuk dalam kubangan dosa, dan kesesatan serta berbagai perubatan
faqisah, yang sangat menjijikkan.
Syarat agar
manusia di abad ke-21 ini, masih tetap ada, tidak hancur dan binasa, hanyalah
dengan cara menjalankan dan menegakkan nahi munkar. Mencegah segala kebinasaan
dan kehancuran, yang sudah sangat mengancam. Akibat perbuatan manusia, yang
sudah melampui batas. Tidak mau bertindak mencegah perbuatan munkar, dan
membiarka kemunkaran terus berkembang di tengah-tengah kehidupan secara luas.
Kelompok-kelompok
yang ada dalam masyarakat yang senantiasa menegakkan nahi munkar itulah, nanti
akan mendapat perlindungan dari Allah Azza Wa Jalla, dan terhindar dari
segala siksa-Nya. Mereka termasuk golongan yang akan mendapat perlindungan
saat, sudah tidak ada lagi perlindungan dari manapun, kecuali hanya dari AllahAzza
Wa Jalla.
Firman-Nya:
"Dan
Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang
di antara penduduknya masih ada orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS.
Hud [11] : 117)
Allah Rabbul
Alamin tidak akan menuurnkan beragama bencana dan siksa kepada suatu
masyarakat atau kaum selama masih ada sekelompok orang yang senantiasa
menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Allah aka menunda siksa dan murka-Nya
terhadap suatu kaum, jika di tengah-tengah kaum itu masih terdapat sejumlah
orang yang senantiasa menegakkan amar ma'ruf nahi munkar.
Sebab
keterkaitan qalbu mereka sangat erat dengan AllahAzza Wa Jalla Yang Maha
Esa. Terlebih lagi, jika seluruh waktu yang mereka miliki digunakan untuk
menegakkan amar ma'ruf dan nahi munkar, sehingga mereka tidak lagi peduli
kepada kepentingan dan kehidupan pribadinya. Mereka lebur dan larut dalam
sebuah amal yang mengorientasikan seluruh jasad, qalbu, dan pikirannya
semata-mata melaksanakan nahi munkar. Mereka hanya berpikir bagaimana
menyebarkan nahi munkar di tengah-tengah kehidupan jahiliyah, yang sudah sangat
pekat dengan maksiat dan dosa.
Karena itu,
Allah Ta'ala tidak akan menyiksa orang-orang selalu menegakkan amar
ma'ruf nahi munkar dikalangan kaumnya. Maka, apabila kita ingin mendapatkan
kesalamatan dari Allah Azza Wa Jalla, hanya dengan cara menegakkan amar
ma'ruf nahi munkar. Berapa masyarakat atau kaum yang rajin beribadah, pada
setiap malam dan pagi, mereka juga rajin berdzikir serta berthawaf di seputar
Ka'bah, tetapi Allah justru menimpakan azab serta murka-Nya, disebabkan
ditengah-tengah mereka tidak ada lagi sekelompok orang yang mau menegakkan amar
ma'ruf nahi munkar.
Bagaimana
kaumnya Nabi Luth as, terdapat banyak diantara mereka yang dibinasakan oleh
Allah Ta'ala, meskipun diantara mereka terdapat ahli ibadah di malam hari,
dan berpuasa di siang harinya. Tetapi, tidak ada sekelompok orang yang
menegakkan nahi munkar, maka Allah tidak segan-segan menimpakan siksa-Nya.
Demikian pula, kaum Nabi Suaib as, mereka dibinasakan oleh Allah Rabbul
Alamin, meskipun penduduk Aikah banyak yang ahli ibadah. Tetapi, karena tidak
ada sekelompok orang yanga mau menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Allah tidak
segan menimpakan siksanya kepada mereka seluruhnya.
Hakikat dakwah
dan berdakwah untuk kepentingan umum itu, berkaitan dengan kebutuhan manusia
kepada amar ma'ruf nahi munkar. Jika sudah tidak ada lagi, sekelompok manusia
yang mau menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, maka itu sebagai tanda kehancuran
dan kebinasaan manusia itu.
Maka amar
ma'ruf nahi munkar itu, sebuah kebutuhan yang sifatnya mutlak yang
dilakukannya. Tanpa adanya amar ma'ruf nahi munkar itu, maka keberadaan manusia
akan berakhir. Wallau'alam. (oleh Fethullah Gulen)
0 Response to "Manusia Membutuhkan Tegaknya Amar Ma'ruf Nahi Munkar"
Post a Comment
Terimah Kasih Telah Berkunjung Ke blog yang sederhana ini, tinggalkan jejak anda di salah satu kolom komentar artikel blog ini! jangan memasang link aktif!