Maqamat Al-Khauf dan At-Taqwa dalam Tasawuf

Maqamat Al-Khauf dan At-Taqwa dalam Tasawuf
Maqamat Al-Khauf dan At-Taqwa dalam Tasawuf

Al-Khauf
Khauf menurut ahli sufi berarti suatu sikap mental merasa takut kepada Allah karena khawatir kurang sempurna pengabdian.  Takut dan khawatir kalau-kalau Allah tidak senang padanya.  Oleh karena adanya perasaan itu, maka ia selalu berusaha agar sikap dan laku perbuatannya tidak menyimpang dari yang dikehendaki Allah.  Juga bisa timbul karena pengenalan dan kecintaan kepada Allah sudah mendalam, sehingga ia merasa khawatir kalau-kalau Allah melupakannya.

Pada literatur Islam, rasa takut memiliki dua jenis, yaitu khauf  dan khasy-yah.  Perbedaan antara khauf (takut) khasy-yah (takut yang dibarengi dengan pengetahuan) ialah kalau khasy-yah khusus bagi para ulama yang mengenal Allah. (Qs. Faathirr : 28), sementara khauf  hanyalah bagi kalangan awam kaum mukminin.

Suatu penyakit rohani yang merusak kepribadian, meruntuhkan hidup dan menghambat kemajuan ialah khauf. Rasa takut yang berlebihan. Dalam istilah lain disebut cemas atau phobi.

Akan tetapi perlu di ketahui, bahwa tidaklah semua rasa takut itu buruk, ada takut yang positif da nada juga rasa takut yang negative. Takut itu sendiri dalam bentuknya yang murni merupakan suatu naluri yang memperingatkan orang dari bahaya dan kecelakaan laksana lampu merah di persimpangan. Selain daripada ada pula takut yang wajib, yakni takut kepada Allah SWT.

Ada takut yang negatif, yang tidak beralasan yang berlebih lebihan yang biasa disebut cemas. Takut yang berlebihan ini yang berbahaya, yang meruntuhkan hidup dan menghambat kemajuan pribadi. Karena itu dimasukkan sebagai salah satu penyakit hati. Cemas itu banyak macam dan jumlahnya yang boleh dikatakan meliputi segala aspek kehidupan manusia, misalnya cemas menghadapi masa depan, tidurnya terganggu sepanjang mlam karena merasa rumahnya dibayangi maling tidak mau berdagang karena takut rugi. Sebagaimana lain lain penyskit rohani, maka cemas telah menjadi watak, maka orang itu akan teru menerus dirundung penderitaan batin. Hal hal yang mudah menjadi sulit. Dalam psiko-analisa dikenal sebagai cabang penyakit jiwa yang berpangkal pada kecemasan yang berlebih lebihan misalnya phobi penyakit penyakit ini ada kalanya dapat disembuhkan dengan jalan menerangi rasa cemas dan membangkitkan kberanian dan percaya kepada kemampuan diri yang di anugrahkan Allah.

At-Taqwa
Takwa adalah suatu hal yang besar dan kedudukan yang tinggi.  Takwa adalah landasan agama.  Tiada kehidupan tanpa takwa, bahkan kehidupan tanpa ketaqwaan tidak akan tertahankan, tetapi akan menjadi lebih rendah keadaannya daripada kehidupan hewan.  Tiada kebaikan bagi manusia, kecuali dengan ketaqwaan.  Takwa adalah perbendaharaan yang sangat sulit.  Akan tetapi, jika anda beruntung dapat meraihnya maka anda akan menjumpai di dalamnya permata yang mulia, kebaikan yang banyak, rejeki yang berlimpah, keberuntungan yang besar, seakan-akan semua kebaikan dunia dan akhirat terhimpunkan dan menjadi satu, berada dalam pekerti yang satu ini, yakni takwa.

Demikian pula termasuk dalam pengertian takwa, sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu menghindarkan diri dari hal-hal yang makruh dan perkaar yang masih belum jelas status hukumnya (syubhat).  Seorang hamba masih belum mencapai derajat orang-orang yang bertakwa sebelum mau meninggalkan hal-hal yang tidak parah demi menghindar dari hal-hal yang parah kesudahannya.  Sebagai kesimpulannya, takwa ialah menjauhi semua penyebab yang dapat memasukkan diri ke dalam neraka dengan membuat tameng dan perlindungan yang kokoh antara diri kita dan neraka melalui berbagai macam amal ketaatan tersebut.

Adapun kedudukan takwa di ahdapan Allah adalah sebagai berikut:
-Takwa adalah pakaian terbaik dihadapan Allah
-Takwa adalah seabik-baik bekal perjalanna menuju Allah
-Selanjutnya, orang-orang yang bertakwa itu pada hakikatnya adalah kekasih-kekasih Allah.

Allah menjadiakn takwa sebagai parameter yang mengutamakan antara masing-masing orang dan lainnya di sisi-Nya, dan orang yang bertakwa adalah orang yang memiliki posisi termulia di hadapan Allah.

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Sarana Belajar Hukum Islam dan Hukum Positif

0 Response to "Maqamat Al-Khauf dan At-Taqwa dalam Tasawuf"

Post a Comment

Terimah Kasih Telah Berkunjung Ke blog yang sederhana ini, tinggalkan jejak anda di salah satu kolom komentar artikel blog ini! jangan memasang link aktif!