Taubat dalam Sunnah Nabi SAW (1/2)
Taubat dalam Sunnah Nabi SAW - Dalam
sunnah Nabi Saw, kita banyak menemukan hadits-hadits yang mengajak kita untuk
bertaubat, menjelaskan keutamaannya, dan mendorong untuk melakukannya dengan
berbagai cara. Hingga Rasulullah Saw bersabda:
"Wahai
sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah SWT, karena sesungguhnya aku
bertaubat kepada Allah SWT dalam satu hari sebanyak seratus kali". (Hadits
diriwayatkan oleh Muslim dari Al Aghar al Muzni.)
Aku cukupkan
dengan menyebut beberapa hadits yang disebutkan oleh hafizh al Mundziri dalam
kitabnya "at-Targhib wa Tarhib", dan aku sebutkan hadits-hadits yang
paling penting dari hadits-hadits itu dalam kitabku: "al Muntaqa min at
Targhib wa Tarhib".
Dari Abi Musa
r.a. diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya
Allah SWT membuka "tangan"-Nya pada malam hari untuk memberikan
ampunan kepada orang yang melakukan dosa pada siang hari, dan membuka
"tangan"-Nya pada siang hari, untuk memberikan ampunan kepada orang
yang melakukan dosa pada malam hari, (terus berlangsung demikian) hingga (datang
masanya) matahari terbit dari Barat (kiamat)". Hadits diriwayatkan oleh
an-Nasaai.
Dari Abi
Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw bersabda:
"Jika
kalian melakukan dosa hingga dosa kalian sampai ke matahari, kemudian kalian
bertaubat, niscaya Allah SWT akan mengampuni kalian". Hadits diriwayatkan
oleh Ibnu Majah dengan sanad yang baik. (Hadits diriwayatkan oleh Ibnu Majah
dalam kitab Az Zuhd (4248), dan dalam kitab az Zawaid diterangkan: ini adalah
isnad hasan.).
Dari Jabir r.a.
ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:
"Di antara
kebahagiaan manusia adalah, panjang usianya, dan Allah SWT memberikan rezeki
taubat kepadanya".
Hadits ini
diriwayatkan oleh Al Hakim. Dan ia berkata: isnad hadits ini sahih. (Penilaian
Al Hakim ini disetujui oleh Adz Dzahabi (4/240) dan Al Haitsami menyebutkan
sebagian hadits ini dan berkata: Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Al
Bazzar, dan sanadnya adalah hasan (10/203).).
Dari Abi Sa'id
al Khudri r.a. dari Nabi Saw beliau bersabda:
"Perumpamaan
orang mu'min dan iman adalah seperti kuda dalam kandang (ikatan) nya, ia
berjalan sebentar ke luar untuk kemudian kembali ke kandang (ikatan) nya . Dan
seorang mu'min dapat lalai dan melakukan kesalahan namun kemudian ia kembali
kepada keimanannya. Maka berikan makanan kalian kepada kaum yang bertakwa, dan
kaum mu'minin yang baik". Hadits diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam
sahihnya. (Yaitu dalam al Mawaarid (2451), dan diriwayatkan pula oleh Ahmad dan
Abu Ya'la seperti dikatakan oleh al Haitsami, dan para periwayatnya adalah
sahih, selain Abi Sulaiman al Laitsi, dan Abdullah bin al Walid at Tamimi,
keduanya adalah tsiqat (10/201).).
Dari Anas r.a.
bahwa Nabi Saw bersabda:
"Seluruh
anak Adam adalah cenderung berbuat salah, dan paling baik orang yang berbuat
salah adalah mereka yang bertaubat". Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi,
Ibnu Majah, dan Hakim. Seluruhnya dari riwayat Ali bin as'adah.(Ibnu Hajar
berkata tentangnya dalam kitab at Taqrib: ia Shaduq dan mempunyai sedikit
kelemahan (awham).
Tirmizi berkata:
hadits ini gharib, kami hanya medapatkannya dari Ali bin Mas'adah dari Qatadah.
Al Hakim berkata: Isnadnya sahih. (Hadits riwayatkan oleh Tirmidzi dalam kitab
Shifaat al Qiyaamah (1, 25) dan Ibnu Majah dalam kitab az Zuhd (4252), dan al
Hakim (4/244). Adz Dzahabi berkata: Ali adalah layyin (agak lemah), dan Ibnu Al
Qaththan mendukung al Hakim seperti terdapat dalam kitab Al Faidh (5/17). Dan
dinilai hasan oleh Al Albani dalam kitab Sahih Jami' Shagir (5415).).
Dari Abi
Hurairah r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah Saw bersabda:
"Seorang
hamba melakukan dosa, dan berdo'a: 'Ya Tuhanku, aku telah melakukan dosa maka
ampunilah aku'. Tuhannya berfirman: 'hamba-Ku mengetahui bahwa ia mempunyai
Tuhan yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Tuhan-pun
mengampuninya'. Kemudian waktu berjalan dan orang itu tetap seperti itu hingga
masa yang ditentukan Allah SWT, hingga orang itu kembali melakukan dosa yang
lain. Orang itupun kembali berdo'a: 'Ya Tuhanku, aku kembali melakukan dosa,
maka ampunilah dosaku'. Tuhan-nya berfirman: 'Hamba-Ku mengetahui bahwa dia
mempunyai Tuhan Yang mengampuni dan menghapus dosanya', maka Tuhan-pun
mengampuninya. Kemudian ia terus dalam keadaan demikian hingga masa yang
ditentukan Allah SWT, hingga akhirnya ia kembali melakukan dosa. Dan ia
berdo'a: 'Ya Tuhanku, aku telah melakukan dosa, maka ampunilah daku'. Tuhan-nya
berfirman: 'Hamba-Ku mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan Yang mengampuni dan
menghapus dosanya'. Maka Tuhannya berfirman: 'Aku telah berikan ampunan kepada
hamba-Ku, dan silahkan ia melakukan apa yang ia mau". Hadits diriwayatkan
oleh Bukhari dan Muslim.
Redaksi:
'falya'mal ma syaa' "silakan ia melakukan apa yang ia mau" maknanya
adalah --wallahu a'lam--: selama dia melakukan dosa dan beristighfar kemudian
diampuni, dan ia tidak melakukan dosa itu lagi. Dengan dalil redaksi:
"kemudian ia melakukan dosa lagi" maka ia dapat melakukannya lagi
jika itu merupakan perangainya, sesuai kemauannya. Karena ia, setiap kali ia
melakukan suatu dosa maka taubat dan istihgfarnya menjadi penghapus dosanya
itu, dan ia tidak mendapatkan celaka. Tidak karena ia melakukan suatu dosa,
kemudian ia beristighfar dari dosanya itu dengan tanpa berusaha membebaskan
dirinya dari kebiasan buruknya itu, karena itu adalah taubat orang yang suka
bohong.
Telah disebutkan
sebelumnya, Rasulullah Saw bersabda:
"Sesungguhnya
seorang hamba, jika ia melakukan dosa maka terdapat bintik hitam dalam hatinya,
dan jika ia bertaubat dan meninggalkan perbuatan dosa itu serta beristighfar,
maka hatinya kembali dibersihkan".
Dari Ibnu Abbas
r.a. ia berkata: kaum Quraisy berkata kepada Rasulullah Saw: "Berdoalah
kepada Rabbmu agar bukit Shafa dijadikan emas bagi kami, dan jika ia telah
berhahasil menjadi emas, kami akan mengikutimu". Maka Rasulullah Saw
berdoa kepada Rabbnya dan Jibril a.s. datang dan berkata: "Rabbmu
mengucapkan salam kepada engkau. Dan berfirman kepada engkau: Jika engkau mau
maka dapat Aku jadikan emas bukit Shafa itu bagi mereka, namun jika kemudian
dari mereka itu (kaum kafir Quraisy) ada yang kafir, maka Aku akan azab dia
dengan azab yang tidak pernah aku timpakan kepada seorangpun di dunia. Dan jika
engkau mau, Aku buka bagi mereka pintu taubat dan rahmah". Rasulullah Saw
bersabda: "(aku ingin dibukakan) Pintu taubat dan rahmat saja".
Hadits diriwayatkan oleh Thabrani, dan para perawinya adalah sahih. (Dan
sejenisnya disebutkan oleh Al Haitsami (10/196) seperti diriwayatkan oleh Al
Hakim. Dan ia berkata: Isnadnya sahih, dan itu setujui oleh Adz Dzahabi
(4/240).).
Dari Abdullah
bin Umar r.a. dari Nabi Saw bersabda:
"Sesungguhnya
Allah SWT akan menerima taubat seorang hamba selama nafasnya belum sampai di
tenggorokan (sakratul maut)".
Hadits
diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dan Tirmizi. Ia berkata: hadits ini hasan.
(Hadits diriwayatkan oleh At Tizmidzi dalam kitab Ad Da'awat (3531) dan Ibnu
Majah dalam az Zuhd. Dan ia menjadikannya dari hadits Abdullah bin Amru.
Seperti diriwayatkan oleh al Hakim juga dan ia mensahihkannya, serta disetujui
oleh adz Dzahabi (4/257). Dan Al Haitsami menyebutkannya dalam kitab Majma'
Zawaid sebagian dari hadits itu dari salah seorang sahabat, dan ia berkata:
Hadits ini diriwaytkan oleh Ahmad dan para perawinya adalah sahih, selain Abdu
Rahman (bin al Bailamani) dia adalah tsiqat (10/197).).
Dari Abdullah
bin Mas'ud r.a. dari Nabi Saw bersabda:
"Orang yang
bertaubat dari dosa adalah seperti orang yang tidak berdosa". Hadits
diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dan Thabrani dan keduanya dari riwayat Abi
Ubaidah bin Abdullah bin Mas'ud dari bapaknya. Dan ia tidak mendengar darinya.
Dan para perawi Thabrani adalah sahih. (Hadits diriwayatkan oleh Ibnu Maad
dalam kitab Al Zuhd (4250) dan Ibnu Hajar menghukumkannya hasan, dengan melihat
hadits-hadits sejenis yang menguatkannya, seperti terdapat dalam kitab Al
Maqhashid, al Faidh, al Kasyf. Dan Al Albani mensahihkannya dalam kitab Sahih
Jami' Shaghir (3008).).
Dan hadits ini
diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Dunya, dan Baihaqi secara marfu' juga dari
hadits Ibnu Abbas. Dan ia menambahkan: "dan orang yang meminta ampunan
dari suatu dosa, sementara ia masih tetap melakukan dosa itu adalah seperti
orang yang mengejek Tuhannya". Tambahan ini diriwayatkan secara mauquf,
barangkali ia lebih mirip.
Dari Abdullah
bin Ma'qal ia berkata; Aku masuk bersama ayahku kepada Abdullah bin Mas'ud r.a.
. dan ayahku berkata kepadanya: Aku mendengar Nabi Saw bersabda:
"Penyesalan adalah taubat"? (Maksudnya, pokok yang paling utama dalam
taubat adalah penyesalan. Seperti terdapat dalam hadits "Hajji adalah
Arafah". Maka itu tidak menafikan keharusan adalah tekad dan meninggalkan
perbuatan dosa itu untuk mencapai taubat yang sempurna.)
Ia menjawab:
benar. Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim. Dan ia berkata: isnadnya sahih.
(Disepakati oleh Adz Dzahabi (4/243) dan Al Mundziri lupa untuk menisbahkannya
kepada Ahmad, seperti kami telah singgung. Syaikh Syakir berkata: Sanadnya
sahih. Seperti diriwayatkan oleh Ibnu Majah juga 4252).).
Dari Abi
Hurairah r.a. dari Nabi Saw bersabda:
"Demi Dzat
Yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, jika kalian tidak berbuat dosa niscaya
Allah SWT akan membinasakan kalian dan mendatangkan suatu makhluk lain yang
berbuat dosa, sehingga mereka kemudian meminta ampun kepada Allah SWT dan Allah
SWT mengampuni mereka". (Karena di antara nama Allah SWT adalah "Al
Ghaffaar" --Maha Pemberi ampunan. Maka siapa yang akan memberikan ampunan
jika seluruh hamba-Nya adalah orang-orang yang tidak pernah melakukan dosa?!!
Maka orang yang telah melakukan dosa hendaknya tidak menjadi putus asa, selama
dosa yang ia lakukan itu adalah bukan dosa besar. Karena ampunan Allah SWT
lebih besar dari dosanya itu. Dan Allah SWT berfirman: "Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Penyampun lagi Maha
Penyayang". (QS. Az-Zumar: 53).). Hadits diriwayatkan oleh Muslim dan
lainnya.
Oleh: DR. Yusuf Qardhawi
0 Response to "Taubat dalam Sunnah Nabi SAW (1/2)"
Post a Comment
Terimah Kasih Telah Berkunjung Ke blog yang sederhana ini, tinggalkan jejak anda di salah satu kolom komentar artikel blog ini! jangan memasang link aktif!