Nyekar Tabur Bunga di Kuburan
Nyekar Tabur Bunga di Kuburan - Barangkali telinga masyarakat Indonesia
tidaklah asing dengan istilah nyekar. Adapun arti nyekar adalah menabur
beberapa jenis bunga di atas kuburan orang yang diziarahinya, seperti menabur
bunga kamboja, mawar, melati, dan bunga lainnya yang beraroma harum. Ada
kalanya yang diziarahi adalah kuburan sanak keluarga, namun tak jarang pula
kuburan orang lain yang dikenalnya. Nabi SAW sendiri pernah berziarah
kepada dua kuburan muslim yang sebelumnya tidak dikenal oleh beliau SAW.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam
Bukhari, bahwasannya suatu saat Nabi SAW melewati dua kuburan muslim, lantas
beliau SAW bersabda:Sesungguhnya kedua orang ini sedang disiksa, keduanya
disiksa bukanlah karena suatu masalah yang besar, tetapi yang satu terbiasa
bernamimah (menfitnah dan mengadu domba), sedangkan yang satu lagi terbiasa
tidak bersesuci (tidak cebok) jika habis kencing. Kemudian beliau SAW
mengambil pelepah korma yang masih segar dan memotongnya, untuk dibawa saat
menziarahi kedua kuburan tersebut, lantas beliau SAW menancapkan potongan
pelepah korma itu di atas dua kuburan tersebut pada bagian kepala
masing-masing, seraya bersabda : Semoga Allah meringankan siksa dari kedua
mayyit ini selagi pelepah korma ini masih segar. Hadits ini juga diriwayatkan
oleh Imam Muslim pada Kitabut Thaharah (Bab Bersesuci).
Berkiblat dari hadits shahih inilah umat
Islam melakukan ajaran Nabi SAW, untuk menziarahi kuburan sanak famili dan
orang-orang yang dikenalnya untuk mendoakan penduduk kuburan. Dari hadits ini
pula umat Islam belajar pengamalan nyekar bunga di atas kuburan.
Tentunya kondisi alam di Makkah dan
Madinah saat Nabi SAW masih hidup, sangat berbeda dengan situasi di Indonesia.
Maksudnya, Nabi SAW saat itu melakukan nyekar dengan menggunakan pelepah korma,
karena pohon korma sangat mudah didapati di sana, dan sebaliknya sangat sulit
menemui jenis pepohonan yang berbunga. Sedangkan masyarakat Indonesia berdalil
bahwa yang terpenting dalam melakukan nyekar saat berziarah kubur, bukanlah
faktor pelepah kormanya, yang kebetulan sangat sulit pula ditemui di Indonesia
, namun segala macam jenis pohon, termasuk juga jenis bunga dan dedaunan,
selagi masih segar, maka dapat memberi dampak positif bagi mayyit yang berada
di dalam kubur, yaitu dapat memperingan siksa kubur sesuai sabda Nabi SAW.
Karena Indonesia adalah negeri yang
sangat subur, dan sangat mudah bagi masyarakat untuk menanam pepohonan di mana
saja berada, ibarat tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Maka masyarakat
Indonesia-pun menjadi kreatif, yaitu disamping mereka melakukan nyekar dengan
menggunakan berbagai jenis bunga dan dedaunan yang beraroma harum, karena
memang banyak pilihan dan mudah ditemukan di Indonesia, maka masyarakat
juga rajin menanam berbagai jenis pepohonan di tanah kuburan, tujuan
mereka hanya satu yaitu mengamalkan hadits Nabi SAW, dan mengharapkan
kelanggengan peringanan siksa bagi sanak keluarga dan handai taulan yang telah
terdahulu menghuni tanah pekuburan. Karena dengan menanam pohon ini, maka
kualitas kesegarannya pepohonan bisa bertahan relatif sangat lama.
Memang Nabi SAW tidak mencontohkan
secara langsung penanaman pohon di tanah kuburan. Seperti halnya Nabi SAW juga
tidak pernah mencontohkan berdakwah lewat media cetak, elektronik, bahkan lewat
dunia maya, karena situasi dan kondisi saat itu tidak memungkinkan Nabi SAW
melakukannya. Namun para ulama kontemporer dari segala macam aliran pemahaman,
saat ini marak menggunakan media cetak, elektronik, dan internet sebagai
fasilitas penyampaian ajaran Islam kepada masyarakat luas, tujuannya hanya satu
yaitu mengikuti langkah dakwah Nabi SAW, namun dengan asumsi agar dakwah
islamiyah yang mereka lakukan lebih menyentuh masyarakat luas, sehingga
pundi-pundi pahala bagi para ulama dan da’i akan lebih banyak pula dikumpulkan.
Yang demikian ini memang sangat memungkinkan dilakukan pada jaman modern ini.
Jadi, sama saja dengan kasus nyekar yang
dilakukan masyarakat muslim di Indonesia, mereka bertujuan hanya satu, yaitu
mengikutijejak nyekarnya Nabi SAW, namun mereka menginginkan agar keringanan
siksa bagi penghuni kuburan itu bisa lebih langgeng, maka masyarakt-apun
menanam pepohonaan di tanah pekuburan, hal ini dikarenakan sangat memungkinkan
dilakukan di negeri yang bertanah subur ini, bumi Indonesia dengan penduduk
muslim asli Sunny Syafii.
Ternyata dari satu amalan Nabi dalam
menziarahi dua kuburan dari orang yang tidak dikenal, dan memberikan solusi
amalan nyekar dengan penancapan pelepah korma di atas kuburan mayyit, dengan
tujuan demi peringasnan siksa kubur yang tengah mereka hadapi, menunjukkan
bahwa keberadaan Nabi SAW adalah benar-benar rahmatan lil alamin, rahmat bagi
seluruh alam, termasuk juga alam kehidupan dunia kasat mata, maupun alam kubur,
bahkan bagi alam akhirat di kelak kemudian hari.
(Oleh: Ust. Lutfi Bashori)
0 Response to "Nyekar Tabur Bunga di Kuburan"
Post a Comment
Terimah Kasih Telah Berkunjung Ke blog yang sederhana ini, tinggalkan jejak anda di salah satu kolom komentar artikel blog ini! jangan memasang link aktif!