Nisfu Sya'ban
Nisfu Sya'ban
Sumber: http://www.facebook.com/PesantrenVirtual1/posts/10150884287165981
Pertanyaan:
Saya
ingin menanyakan mengenai Nisfu Sya'ban apakah artinya dan apa yang sepatutnya
kita lakukan pada malam Nisfu Sya'ban tersebut apakah ada hadisnya?
Jazakumullah... Dewi-Batam
Jawaban:
Berkenaan
dengan malam Nisfu (pertengahan) Sya'ban ada beberapa permasalahan yang patut
diketahui: Tentang keutamaan malam ini, terdapat beberapa hadis yang menurut
sebagian ulama sahih.
Diantaranya
hadits A'isyah:
"Suatu
malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku
menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan
telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak.
Setelah
Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat
bagian?".
Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama".
Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama".
Lalu
beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini".
"Rasulullah
yang lebih tahu", jawabku.
"Malam
ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka
Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang
meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R.
Baihaqi).
Menurut
perawinya hadis ini mursal (ada rawi yang tidak sambung ke Sahabat), namun
cukup kuat. Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban,
maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya
Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang
yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri
dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar
menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah). Ulama berpendapat
bahwa hadis lemah dapat digunakan untuk Fadlail A'mal (keutamaan amal).
Walaupun
hadis-hadis tersebut tidak sahih, namun melihat dari hadis-hadis lain yang
menunjukkan kautamaan bulan Sya'ban, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu
Sya'ban jelas mempunyai keuatamana dibandingkan dengan malam-malam lainnya.
Bagaimana
merayakan malam Nisfu Sya'ban? Adalah dengan memperbanyak ibadah dan salat
malam dan dengan puasa, namun sebagaimana yang dilakukan Rasulullah, yaitu
dengan secara sendiri-sendiri. Adapun meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan
berlebih-lebihan seperti dengan salat malam berjamaah, Rasulullah tidak pernah
melakukannya.
Sebagian
umat Islam juga mengenang malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari
masjidil Aqsa ke arah Ka'bah. Adapun apa yang sering dilakukan oleh sebagian
umat Islam, yaitu Salat Malam Nisfu Sya'ban sebanyak 100 rakaat, ini tidak ada
landasannya dan termasuk bid'ah. Syeikh Abdurrahman bin Ismail al-Muqaddisi
telah mentahqiq masalah ini. Demikian juga tidak ada do'a khusus untuk malam
nisfu Sya'ban, namun cukup dengan do'a-do'a umum terutama do'a yang pernah
dilakukan Rasulullah.
Jadi
sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan cara memperbanyak
ibadah, salat, zikir membaca al-Qur'an, berdo'a dan amal-amal salih lainnya.
Oleh:
Muhammad Niam.
0 Response to "Nisfu Sya'ban"
Post a Comment
Terimah Kasih Telah Berkunjung Ke blog yang sederhana ini, tinggalkan jejak anda di salah satu kolom komentar artikel blog ini! jangan memasang link aktif!