Puasa Sya'ban
Puasa Sya'ban
Sumber: http://www.facebook.com/PesantrenVirtual1/posts/10150884516165981
Pertanyaan:
Saya
ingin menanyakan tentang puasa Sya'ban. Berapa harikah yang disunahkan oleh
Rasulullah? Apakah baik jika kita puasa sebulan penuh? Atas perhatiannya saya
ucapkan terima kasih. Indra-jkt.
Jawaban:
Bulan
Sya'ban adalah bulan di saat Nabi Muhammad saw melakukan puasa sunnahnya yang
terbanyak. Di bulan-bulan lain, Nabi tidak melakukan puasa (sunnah) sebanyak di
bulan Sya'ban. Namun tak ada kejelasan, tepatnya berapa hari yang disunnahkan
berpuasa.
Persoalan
boleh atau tidak melakukan puasa sebulan penuh di bulan Sya'ban, itu
boleh-boleh saja. Tidak ada dalil yang mengharamkan.
Hanya
perlu diketahui ada perbedaan pendapat, antara yang memakruhkan puasa pada
paruh kedua (setelah tanggal 15) Sya'ban, ada yang tidak. Perbedaan ini terjadi
dikarenakan adanya 2 hadis yang berbeda. Kelompok yang memakruhkan menggunakan
hadis: "Tiada puasa setelah separuh dari Sya'ban hingga masuk
Ramadan."
Sementara
yang tidak memakruhkan mendasarkan pada beberapa hadis (di antaranya):
Diriwayatkan dari Umi Salmah: "Saya tak pernah melihat Rasulullah puasa dua bulan berturut-turut kecuali di bulan Sya'ban dan Ramadan." Dalam redaksi lain: "Tidak pernah Rasulullah melakukan puasa sunnah sebulan penuh kecuali di bulan Sya'ban." (Riwayat Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah). Dan dalam redaksinya Ibnu Majah: "Nabi pernah puasa (penuh) di bulan Sya'ban dan Ramadan."
Diriwayatkan dari Umi Salmah: "Saya tak pernah melihat Rasulullah puasa dua bulan berturut-turut kecuali di bulan Sya'ban dan Ramadan." Dalam redaksi lain: "Tidak pernah Rasulullah melakukan puasa sunnah sebulan penuh kecuali di bulan Sya'ban." (Riwayat Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah). Dan dalam redaksinya Ibnu Majah: "Nabi pernah puasa (penuh) di bulan Sya'ban dan Ramadan."
Demikianlah
perbedaan itu muncul. Perlu diketahui juga, ada ulama yang menganggap dhaif
hadis yang memakruhkan puasa di paruh kedua Sya'ban. Karena ada hadis lain lagi
yang melarang puasa sehari-dua hari sebelum Ramadan. Ini tujuannya untuk
menghindari hari "syak" (hari yang mendekati Ramadan, belum diketahui
dengan jelas kapan akhir Sya'ban dan awal Ramadan).
Kembali
ke persoalan semula, boleh-tidaknya berpuasa sebulan penuh di bulan Sya'ban,
pendapat yang membolehkan lebih cocok diikuti. Ini dengan alasan:
Ada
hadis yang menunjukkan bolehnya puasa Sya'ban sebulan penuh (seperti tersebut
di atas).
Bahwasanya larangan puasa sehari-dua hari sebelum Ramadan itu untuk menghindari keragua-raguan. Karena pada hari-hari itu sudah dekat awal Ramadan. Padahal puasa Ramadan itu harus jelas niatnya: niat puasa Ramadan.
Bahwasanya larangan puasa sehari-dua hari sebelum Ramadan itu untuk menghindari keragua-raguan. Karena pada hari-hari itu sudah dekat awal Ramadan. Padahal puasa Ramadan itu harus jelas niatnya: niat puasa Ramadan.
Masa
sekarang ini tidak ada kesulitan lagi untuk mengetahui awal bulan (atau akhir
bulan) karena kecanggihan teknologi.
Jadi
pada aslinya puasa sebulan penuh di Sya'ban itu tetap disunnahkan. Kalaupun
sehari-dua hari di akhir Sya'ban itu tidak diperbolehkan, itu karena untuk
menghindari ketidakjelasan. Dengan demikian, jika sudah tahu kapan awal
Ramadan, maka tidak apa-apa melakukan puasa sampai akhir Sya'ban.
Oleh:
Arif Hidayat.
0 Response to "Puasa Sya'ban"
Post a Comment
Terimah Kasih Telah Berkunjung Ke blog yang sederhana ini, tinggalkan jejak anda di salah satu kolom komentar artikel blog ini! jangan memasang link aktif!