Prof Dr Achmad Satori Ismail: Kriteria Ulama
Kata-kata ulama disebutkan dalam Alquran sebanyak dua kali, dalam Surah
Asy-Syu'ara' 197 dan Surah Fathir 28. Intisarinya, ulama adalah orang yang
memiliki ilmu yang mumpuni sehingga membawa dirinya memiliki sifat khasyyah
(takut) hanya kepada Allah.
Ulama dalam kontek Alquran sering digunakan istilah ulil albab yang disebutkan
16 kali. Mereka disanjung sebagai orang yang memiliki sifat khasyyah, martabat
mulia, banyak zikir, takwa, mencapai derajat iman dan keyakinan yang tinggi,
komitmen dengan syariat Islam dan ajaran-ajarannya.
"Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, 'Kami beriman kepada
ayat-ayat mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak dapat
mengambil pelajaran daripadanya melainkan ulil albab'." (QS Ali Imran [3]:
7).
Kriteria umum ulil albab yakni khasyyah (rasa takut) ini terdapat dalam
QS Al-Maidah [5]: 100, Ath-Thalaq [66]: 10, Al-Baqarah [2]: 179 dan 197.
Sedangkan kriteria rinci yang harus dimiliki ulama, banyak bertebaran dalam
Alquran.
Pertama, orang yang selalu berzikir kepada Allah, baik dalam keadaan berdiri,
duduk, ataupun berbaring. Ulama akan menjauhi perbuatan laghwun atau lahwun.
Kedua, selalu bertafakur tentang penciptaan langit dan bumi. (QS Ali Imran [3]:
191).
Ketiga, menjauhi penyembahan kepada thagut yaitu sesembahan selain Allah. Kalau
ada orang yang masih percaya atau memberikan pengabdian kepada jin, jimat, atau
totem lainnya bukanlah termasuk Muslim apalagi ulama. Keempat, mengembalikan
semua urusan kepada Allah dan hanya Allah sajalah yang disembah-Nya. (QS
Az-Zumar: 17).
Kelima, selalu mengikuti hal-hal yang terbaik dari semua pendapat yang
didengarnya kemudian direalisasikan dalam bentuk perbuatan dan sikap atau
ucapannya. (QS az-Zumar: 18). Ulama tidak congkak dengan pendapatnya. Memiliki
sifat toleran terhadap pendapat orang lain.
Keenam, senantiasa memenuhi janji Allah untuk mengakui rububiyah dan memenuhi
apa yang diajarkan Allah dalam kitab suci-Nya. Ketujuh, tidak merusak
perjanjian umum yang telah dikukuhkan antara mereka dan Allah atau dengan
manusia (QS Ar-Ra'd [13]: 20).
Kedelapan, mereka selalu menghubungkan apa-apa yang diperintahkan Allah untuk
dihubungkan seperti silaturahim, loyal terhadap sesama mukmin, iman terhadap
semua nabi, dan menjaga semua hak manusia. Kesembilan, memiliki sifat
khasyyatul ammah kepada Allah dan keagungan-Nya. Kesepuluh, takut kepada
keburukan hari hisab. (QS Ar-Ra'd [13]: 21).
Kesebelas, Memiliki kesabaran dalam menghadapi semua beban, kesulitan, dan
musibah di dunia serta senantiasa menentang kehendak hawa nafsu. Kedua belas,
mendirikan shalat dan memeliharanya agar jangan sampai terlewat waktunya atau
kurang syarat rukunnya. (QS Ar-Ra'd [13]: 22).
Ketiga belas, menginfakkan sebagian hartanya, baik dalam keadaan rahasia atau
terang-terangan untuk kepentingan jihad fi sabilillah atau bentuk sedekah
lainnya. Keempat belas, menolak kejahatan dengan kebaikan. (QS Ar-Ra'd [13]:
22). Itulah beberapa sifat dan kriteria yang mesti dimiliki para ulama atau
ulil albab. Wallahu a'lam.
0 Response to "Prof Dr Achmad Satori Ismail: Kriteria Ulama"
Post a Comment
Terimah Kasih Telah Berkunjung Ke blog yang sederhana ini, tinggalkan jejak anda di salah satu kolom komentar artikel blog ini! jangan memasang link aktif!