Dr Muhammad Hariyadi, MA: Kabar Gembira Bagi yang Bertakwa
Takwa merupakan wasiat Allah kepada orang-orang terdahulu, saat ini dan akan
datang. (QS. An-Nisa': 131). Takwa sekaligus wasiat Rasulullah SAW kepada para
sahabat dan umatnya, melalui sabdanya, "Hendaknya kalian bertakwa kepada
Allah.” (HR. Ibnu Majah).
Takwa yang berarti menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, lebih
jauh merupakan derajat keimanan tertinggi. Ia adalah kata agung yang mencakup
semua sisi kebajikan. Ia menjadi penghalang antara kita dengan amarah dan azab
Allah SWT.
Jalan menuju ketakwaan antara lain dilakukan dengan selalu merasa diawasi oleh
Allah SWT dalam setiap kegiatan dan keadaan; menjalankan semua perintah Allah
dan menjauhi larangan-Nya; meninggalkan hal-hal yang meragukan (syubhat);
memelihara sikap jujur dalam ucapan dan perbuatan; serta mewujudkan niat ihlas
dalam semua amal ibadah.
Takwa bukan hanya bekal keselamatan kehidupan akhirat. Namun ia merupakan modal
utama kehidupan dunia yang memberikan manfaat dan berkah di dunia maupun di
akhirat. Sehingga ia harus nyata dalam segala gerak kehidupan dan bukan hanya
tampak saat berada di tempat-tempat suci dan bulan Ramadhan.
Alqur'an dan As-sunah menjamin lima kabar gembira bagi orang-orang yang
bertakwa: Pertama, orang yang bertakwa akan senantiasa mendapatkan solusi
terbaik dalam menghadapi masalah/persoalan.
Allah SWT berfirman, "Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya
Dia akan memberikan jalan keluar baginya." (QS. At-Thalaq: 2). Hal
tersebut karena orang yang bertakwa memiliki sifat sabar dan tawakal melebihi
sifat normal manusia lainnya oleh sebab ketakwaannya. Kisah Ya'qub AS
membuktikan fenomena tersebut.
Kedua, orang yang bertakwa senantiasa merasa dilapangkan rezekinya. Allah SWT
berfirman, "Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak di duga-duga."
(QS. At-Thalaq: 3). Mendapatkan rezeki yang berkah dan dari arah yang tidak
diduga merupakan buah ketakwaan, sedangkan rezeki yang diduga perkiraannya dari
jalan sebab-akibat merupakan kelaziman bagi semua manusia. Kisah Maryam AS yang
mendapat jamuan dari langit merupakan fenomena yang membuktikan teori dimaksud.
Ketiga, orang yang bertakwa senantiasa diterima amal perbuatannya di sisi Allah.
Allah SWT berfirman, "(Habil) berkata: "Sungguh, Allah hanya menerima
(korban) dari orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Maidah: 27). Kisah Qabil
dan Habil membuktikan penolakan dan penerimaan amal perbuatan di sisi Allah SWT
karena yang satu tidak didasari oleh ketakwaan sedang yang lain (diterima)
dilandasi oleh ketakwaan. Ketakwaan dengan demikian merupakan jaminan
diterimanya amal perbuatan.
Keempat, orang yang bertakwa dan mewariskan ketakwaannya menjamin keturunannya
dari segala bahaya dan api neraka, (QS. An Nisaa': 9). Takwa merupakan wasiat
terbaik yang jika dipegangi oleh sanak keturunan akan mengantarkan mereka
selamat dunia-akhirat, sebagaimana wasiat takwa Ya'qub kepada anak-anaknya.
Kelima, orang yang bertakwa senantiasa diberikan tambahan petunjuk serta
diampuni dosa dan kesalahannya oleh Allah. Allah SWT berfirman, "Wahai
orang-orang yang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
memberikan petunjuk kepadamu dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu
serta mengampuni dosa-dosamu." (QS. Al Anfal: 29).
Berbahagialah orang-orang yang menghiasi perilakunya dengan sifat-sifat takwa
sebab kendati terasa berat, namun Allah SWT akan menjamin lima kabar gembira
baginya dan Allah adalah Dzat yang tidak akan mengingkari janji-janji-Nya.
Wallahua'lam.
Sumber:
www.republika.co.id
0 Response to "Dr Muhammad Hariyadi, MA: Kabar Gembira Bagi yang Bertakwa"
Post a Comment
Terimah Kasih Telah Berkunjung Ke blog yang sederhana ini, tinggalkan jejak anda di salah satu kolom komentar artikel blog ini! jangan memasang link aktif!