Sepuluh Resep Mujarab Merenungi Al-Qur'an
Artinya bahwa
hati adalah alat untuk memahami AL Quran. Sedangkan hati berada ditangan Allah
SWT yang sifatnya berbolak balik sesuai dengan kehendak Allah SWT. Terkadang
dalam keadaan Taqwa namun suatu saat bisa saja berubah menjadi durhaka. Seorang
pembaca Al Quran sangat membutuhkan pertolongan Allah SWT didalam merawat hati.
Jika hati selalu terawat, maka pesan Al Quran akan mudah meresap kedalam jiwa.
Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita untuk senantiasa memusatkan hati dan
fikiran pada saat menerima sinyal-sinyal robbani. Bagaimana mungkin
sinyal-sinyal robbani akan bisa diterima dengan baik jika penerima sinyal (hati)
dalam kondisi rusak. Rusak karena virus dunia yang menghancurkan sistem
security didalam jiwa. Maka, mintalah kepada Allah SWT agar diberikan hati
yang jernih, hati yang hidup, hati yang senantiasa terawat dan terjaga. Begitu
banyak doa-doa yang bisa kita ungkapkan dihadapan Nya. Salah satu doa tersebut
adalah “ Yaa Muqollibal Quluub Tsabbit Qolbii Alaa diiinik.”
Tujuan atau
Urgensi
Maksudnya
adalah agar kita senantiasa menghadirkan dalam benak kita, “Untuk apa saya
membaca Al Quran“ Apakah untuk sekedar memenuhi target khataman? Apakah karena
dorongan pahala yang menjanjikan dengan 10 kebaikan pada tiap hurufnya? Atau
karena tugas harian yang dibebankan? Beragam motivasi yang kita miliki.
Maka beragam pula manfaat yang kita dapatkan. Manfaat Al Quran akan lebih
terasa jika kita bertujuan agar mendapatkan Informasi berharga dari Al Quran
yang bisa kita gunakan didalam menjalankan System Operasi Kehidupan Manusia.
Shalat
Sangat
dianjurkan sekali proses tadabbur Al Quran dilakukan didalam Shalat.
Merenungkan bacaan demi bacaan akan lebih mudah dilakukan pada saat shalat
dibandingkan diluar shalat. Kita dituntut untuk menghadirkan hati kita,
mengkhusyu’kan jiwa-jiwa kita, memusatkan konsentrasi kita. Kesempatan meraih
suasana jiwa seperti ini lebih besar didapatkan ketika kita sedang melakukan shalat.
Malam
Waktu yang
paling tepat untuk mentadabburi Al Quran adalah waktu malam hari. Dan inilah
Fitrahnya. Allah menciptakan malam salah satu tujuannya adalah sebagai waktu
istirahat. Bukan hanya istirahat fisik, namun juga istirahatnya jiwa. Dengan
suasana jiwa dalam keadaan tenang, bebas dari kesibukan duniawi, membuat
sinyal-sinyal robbani akan menguat sehingga mudah ditangkap oleh penerima
sinyal yaitu hati manusia.
Minggu
Hendaklah
setiap kita mempunyai target untuk mengkhatamkan Al Quran setiap Minggu. Bagi
kebanyakan orang memang sangatlah berat. Berat atau tidak sifatnya sangatlah
relatif. Karena banyak juga orang yang mampu mengkhatamkan kitab-kitab novel
yang tebalnya lebih dari Al Quran hanya dalam waktu satu hari. Mengapa bisa?
Karena mereka menikmati bacaannya. Jika sudah menikmati, yang terasa berat
menjadi sangatlah ringan untuk dilakukan. Tentu saja ini dilakukan dengan
proses. Setahap demi setahap. Target khataman 3 bulan sekali. Meningkat menjadi
2 bulan sekali. Meningkat lagi ke sebulan sekali. Setelah terbiasa, khataman
seminggu sekali akan terasa mudah untuk dilakukan.
Hafalan
Hendaklah
setiap kita membaca Al Quran dengan hafalan. Mengapa ? Membaca dengan menghafal
akan memudahkan hati dalam meresapi bacaan. Apalagi bacaan dilakukan didalam shalat.
Mana mungkin bisa konsentrasi jika shalat dalam keadaan membolak balik mushaf.
Disibukkan dengan huruf dan lembaran kertas.
Mengulang-ulang
Hendaklah
setiap kita mengulang ayat-ayat sampai benar-benar meresap kedalam jiwa.
Semaking sering sebuah lafazh diulang maka semakin mudah memahami sebuah
makna.Tanpa disadari, pengulangan sebuah Lafaz dapat melahirkan pengagungan dan
ketakjuban dari apa yang dibaca. Sebagai contoh, jika seseorang merasa takjub
terhadap sebuah kisah atau kalimat, maka ia akan mengulang-ngulangnya sendiri,
ataupun untuk orang lain.
Mengaitkan
Hendaklah
setiap kita selalu mengaitkan setiap bacaan dengan realia kehidupan kita.
Caranya dengan mengimplementasikan Al Quran didalam waktu hidupnya malam
ataupun siang. Dengan cara seperti ini Al Quran akan selalu hidup didalam
hatinya. Setiap realita hidupnya selalu sejalan dengan yang diarahkan oleh Al
Quran. Setiap ada persoalan selalu ada jawabannya dari Al Quran.
Membaca dengan
perlahan
Janganlah
tergesa-gesa didalam membaca ayat ayat Nya. Hanya karena menginginkan target
khatamannya tercapai. Ibnu Katsir berkata : Bacalah Al Quran dengan perlahan
karena hal itu akan membantu untuk memahami Al Quran dan Mentadabburinya. Dan
dengan cara seperti inilah Rosulullah membaca Al Quran. Aisyah berkata :
“Beliau membaca Al Quran dengan tartil seolah-olah menjadi surat terpanjang.”
Mengeraskan
suara
Karena
sesungguhnya mengeraskan suara lebih membantu untuk konsentrasi dan perhatian.
Sumber: Dr.
Khalid Abdul Karim al-Halim (Kitab Mafatih Tadabburil Qur’an)
0 Response to "Sepuluh Resep Mujarab Merenungi Al-Qur'an"
Post a Comment
Terimah Kasih Telah Berkunjung Ke blog yang sederhana ini, tinggalkan jejak anda di salah satu kolom komentar artikel blog ini! jangan memasang link aktif!