Tanda Keagungan Sejak Kelahiran
Tanda Keagungan Sejak Kelahiran
Kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awwal, merupakan pembuka
rahmat bagi alam semesta. Berbagai keajaiban mengiringi masa-masa menjelang,
saat dan setelah kelahiran beliau. Berbagai keajaiban yang dapat dikategorikan
juga sebagai irhash. Irhash merupakan peristiwa luarbiasa (keajaiban) yang
dialami oleh manusia yang normal sebagai pertanda bakal kenabiannya kelak.
Irhash dibagi menjadi tiga. Pertama, irhash yang dinyatakan di dalam kitab yang
tidak boleh diubah atau dipindah. Kedua, tanda-tanda kerasulan yang dibuktikan
melalui berita-berita dari orang alim melalui ilham dan sebagainya. Ketiga,
kejadian luarbiasa yang berlaku semasa kelahiran Nabi
Tentang berbagai keajaiban yang mengiringi masa-masa menjelang, saat dan
setelah kelahiran Beliau, masih banyak kaum muslimin yang belum ataupun tidak
mengetahui peristiwa-peristiwa di balik kelahiran beliau Nabi Muhammad SAW. Ini
dikarenakan masih banyaknya rahasia yang belum terungkap. Oleh karena itu saya
terpanggil untuk menyingkap kembali peristiwa-peristiwa di balik kelahiran
beliau Junjungan Besar Nabi Muhammad SAW.
Sebenarnya banyak keajaiban yang berlaku sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pertama, ibunya, Aminah, saat sedang mengandung Nabi, beliau tidak merasa susah
sebagaimana dialami oleh ibu-ibu yang hamil lainnya. Kehamilannya disadari
melalui berita yang dibawa oleh malaikat yang datang kepadanya ketika beliau
sedang tidur. Malaikat mengatakan bahwa beliau telah mengandung seorang Nabi
dan junjungan seluruh ummat manusia. Selain itu kehamilannya ditandai dengan
haidnya yang terputus dan berpindahnya cahaya dari wajah Abdullah, suami beliau
atau ayah Nabi ke wajah beliau. Kedua, ketika Nur Muhammad masuk ke dalam rahim
Aminah, Allah memerintahkan malaikat supaya membukakan pintu surga Firdaus dan
memberitahu semua penghuni langit dan bumi tanah-tanah di sekitar kawasan
tersebut yang kering menjadi subur, pohon-pohon menjadi rimbun dan berbuah
lebat. Begitu juga hewan-hewan di darat dan di laut sibuk membicarakannya.
Ketiga, tentara bergajah yang disebut di dalam Al-Qur'an surat Alfiil, datang
menyerang kota Makkah. Saat mereka hampir sampai ke kota Makkah, gajah-gajah
itu berhenti dan berbalik mundur dengan izin Allah. Namun demikian, sekumpulan
burung Ababil datang menyerang dan menghancurkan mereka sebagaimana yang
disebut di dalam Al-Qur'an. Peristiwa ini amat menakjubkan dan diriwayatkan
dalam buku-buku sejarah.
Keempat, Aminah turut mengalami mimpi yang menakjubkan. Beliau menengadahkan
tangan ke langit dan melihat sendiri malaikat turun dari langit. Ia diumpamakan
kapas putih yang terapung di angkasa. Kemudian malaikat tersebut berdiri di
hadapannya. Ia berkata, "Kabar bahagia untuk Saudara, wahai ibu daripada
seorang nabi. Putra saudara itu menjadi penolong dan pembebas manusia. Namakan
dia Ahmad." Semasa kelahiran Nabi Muhammad SAW, Aminah ditemani Asiah dan
Maryam. Ini merupakan satu isyarat bahwa Nabi Muhammad lebih tinggi derajatnya
dari Nabi Isa dan Musa.
Hal ini diterangkan dalam kitab Taurat dan Injil bahwa akan datang seorang nabi
pada akhir zaman. Semasa beliau Nabi dilahirkan, ibunya menyaksikan nur atau
cahaya keluar dari tubuh beliau. Cahaya tersebut bersinar sampai ke Istana
Busra di Syria. Cahaya itu terlihat seolah-olah anak panah dan pelangi yang
dapat terlihat dari kota-kota yang jauh. Ada juga yang berpendapat bahwa cahaya
itu menerangi seluruh dunia. Ini dapat dijelaskan oleh sumber-sumber Arab yang
paling awal yang menyatakan bahwa suatu cahaya terpancar dari rahim Aminah saat
beliau Nabi dilahirkan. Aminah sendiri melihat beliau Nabi berbaring dengan
kedua tangannya mengangkat ke langit seperti seorang yang sedang berdoa.
Kemudian Aminah melihat awan turun menyelimuti beliau dan pula mendengar sebuah
seruan, "Bimbinglah ia mengelilingi bumi Timur dan Barat, supaya mereka
tahu, dan dialah yang akan menghapuskan segala perkara syirik." Sesudah
itu awan tersebut lenyap dari pandangan Aminah. Setengah riwayat menyatakan
Nabi dilahirkan dalam keadaan memandang ke arah langit sambil meletakkan
tangannya ke tanah sebagai tanda ketinggian martabatnya dari semua makhluk.
Oleh: Habib Abu Bakar Bin Hasan Assegaf
0 Response to "Tanda Keagungan Sejak Kelahiran"
Post a Comment
Terimah Kasih Telah Berkunjung Ke blog yang sederhana ini, tinggalkan jejak anda di salah satu kolom komentar artikel blog ini! jangan memasang link aktif!